Fake Baby Bump : Tren Foto Pura-Pura Hamil di Kalangan Gen Z China, Apa Motivasinya?

Tren unik sedang melanda kalangan wanita muda di China, terutama generasi Z. Banyak dari mereka kini berfoto dengan “fake baby bump” atau perut palsu seolah-olah sedang hamil. Fenomena ini menarik perhatian luas karena memadukan estetika kehamilan dengan standar kecantikan masa kini.

Foto-foto ini menjadi populer karena keinginan para wanita untuk memastikan mereka memiliki kenangan indah dari “masa kehamilan” tanpa harus menghadapi perubahan tubuh nyata yang terjadi saat benar-benar hamil. Tren ini, yang awalnya mengejutkan banyak orang, menantang norma tradisional di China, di mana kehamilan di luar nikah dulunya dianggap tabu.

Dampak Tren di Tengah Penurunan Angka Pernikahan dan Kelahiran

China saat ini menghadapi tren penurunan angka pernikahan dan kelahiran. Data dari Kementerian Urusan Sipil menunjukkan hanya 4,75 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Namun, di tengah situasi ini, tren foto pura-pura hamil justru menjadi sorotan, terutama setelah seorang influencer terkenal, “Meizi Gege,” dari Provinsi Hunan, mengunggah video terkait.

Dengan lebih dari 5,7 juta pengikut di media sosial, “Meizi Gege” membagikan pemotretan kehamilannya yang menunjukkan tubuh ramping dan wajah muda. Dalam unggahannya, ia mengatakan, “Selagi saya masih langsing, saya mengenakan perut palsu untuk mengambil foto kehamilan dan menikmati momen ini. Bahkan, saya melakukannya bersama sahabat saya!”

Video tersebut menunjukkan proses pemotretan, di mana ia dibantu fotografer dan tim untuk mengenakan perut palsu, sambil memamerkan tubuhnya yang dianggap sempurna. Unggahan ini memicu reaksi beragam dari para pengikutnya.

 

Motivasi di Balik Tren dan Kritik Publik

Beberapa wanita muda mengaku mengikuti tren ini sebagai langkah “antisipasi.” Seorang wanita berusia 26 tahun, misalnya, mengatakan ia melakukan pemotretan serupa saat masih berusia 23 tahun. Ada pula yang melakukannya di usia 22 tahun dengan alasan untuk mengabadikan momen muda sebelum tanda-tanda penuaan seperti kerutan muncul.

Prosesnya sendiri cukup sederhana. Perut palsu tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan tahapan kehamilan, dan mudah dibeli melalui toko daring. Namun, tren ini tidak luput dari kritik. Beberapa pihak menilai bahwa tren ini memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis, menekankan tubuh yang ramping dan muda sebagai citra ideal, bahkan selama kehamilan.

 

Diskusi Hangat di Media Sosial

Tren ini juga memicu berbagai komentar lucu di media sosial. Ada yang menyindir dengan mengatakan, “Saya akan mengambil foto ulang tahun ke-70 saya sekarang agar terlihat muda di media sosial nanti,” sementara yang lain berkomentar, “Saya harus ambil foto sebanyak-banyaknya saat masih muda, jadi bisa saya gunakan untuk profil kencan daring di masa depan.”

Terlepas dari kritik, tren ini menunjukkan bagaimana generasi muda China mengeksplorasi ekspresi diri di tengah perubahan budaya dan tekanan sosial. Apakah tren ini hanya sekadar iseng atau memiliki dampak sosial yang lebih besar, masih menjadi bahan perdebatan.